MAKASSAR, KOMPAS.com- Tersandung kasus hukum bukan menjadi masalah bagi Muh Roem, siswa kelas III Jurusan Teknik Mekanik Otomotif SMK 5 Makassar, untuk mengikuti Ujian Nasional (UN) di sekolah. Meski menjadi tahanan Polsekta Tallo Makassar, Roem boleh bernafas lega. Rasa khawatir tidak ikut UN tak terbukti. Dengan jaminankepala sekolah SMK 5 Rusli Husain dan keluarga ke Polsekta Tallo Makassar, Roem bisa mengikuti UN hari pertama di sekolahnya, kemarin (Senin, 19/4/2011). Lihat berapa banyak Anda dapat belajar tentang
ketika Anda mengambil sedikit waktu untuk membaca sebuah artikel baik diteliti? Jangan lewatkan pada sisa informasi yang besar ini.
"Alhamdulilah lega, masalah ujian sudah kelar. Meski agak susah karena tidak sempat belajar, " kata Roem. Rusli Husain mengatakan, setiap anak berhak mendapatkan pendidikan hingga akhir masa sekolahnya. "Soal hukum itu masalah lain. Yang jelas diselesaikan dulu masanya," kata Rusli. Roem menjadi tahanan Polsekta Tallo sejak seminggu dalam kasus pemukulan seorang pemuda di Jalan Pontiku. Roem mengaku menjadi korban tabrakan dan diselamatkan warga. Setalah itu kekerasan itu pun terjadi. Namun pihak orang tua pemuda pelaku tabrakan menuntut proses hukum sehingga Roem menjadi korban.
"Alhamdulilah lega, masalah ujian sudah kelar. Meski agak susah karena tidak sempat belajar, " kata Roem. Rusli Husain mengatakan, setiap anak berhak mendapatkan pendidikan hingga akhir masa sekolahnya. "Soal hukum itu masalah lain. Yang jelas diselesaikan dulu masanya," kata Rusli. Roem menjadi tahanan Polsekta Tallo sejak seminggu dalam kasus pemukulan seorang pemuda di Jalan Pontiku. Roem mengaku menjadi korban tabrakan dan diselamatkan warga. Setalah itu kekerasan itu pun terjadi. Namun pihak orang tua pemuda pelaku tabrakan menuntut proses hukum sehingga Roem menjadi korban.
No comments:
Post a Comment