JAKARTA, KOMPAS.com - Tablet andalan RIM, Blackberry Playbook, memang belum beredar. Tapi setelah beberapa waktu lalu RIM mempersilakan media untuk mencobanya, kini giliran konsumen menjajal kehandalannya dengan berkunjung ke stand Blackberry di Indonesia Celluler Show 2011. Pengunjung tampak antri untuk menjajalnya. Salah satunya Ferdi Soethiono, karyawan yang kebetulan berkunjung ke ICS, Jumat (10/6/2011). Bersama rekan-rekannya dan didampingi sales promotion girl yang sibuk menerangkan, Ferdie tampak asyik mencoba Playbook. Bagaimana komentarnya setelah mencoba? Ia menyebut beberapa kelebihan dan kekurangan. "Kalau saya ngerasanya kok agak sulit untuk kembali ke menu awal. Navigasinya. Enggak tahu ya, mungkin harus diatur dulu atau gimana. Tapi kalau buat office memang enak," ungkapnya. Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang
. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?
Menurutnya, Playbook belum sesuai yang diharapkan. "Kita kan mengharapkan kalau Blackberry itu BBM. Nah, kalau pakai Playbook ini kan harus punya BB juga. Jadi ya sama saja," ungkapnya. Komentar serupa diungkapkan Ahmad Fahmi. "Masa harus koneksi bluetooth dulu," cetusnya. Sementara, pengunjung lain bernama Berly K berkomentar tentang tampilan Playbook. "Kalau tampilannya memang bagus dan lebih tajam," katanya. Tapi, ia sedikit menyayangkan tentang sensitifitasnya. "Sensitifitasnya kurang. Tablet yang paling sensitif itu iPad," lanjutnya. Ferdi hingga kini masih setia menggunakan iPad-nya. Tentang Playbook, ia agak kurang meliriknya namun ia tertarik pada tablet keluaran Acer, Acer Iconia Tab A500. "Tadi saya liat Acer bisa dipakai buat USB. Tertarik juga sih kalau ada USB-nya," katanya. Sementara, Berly mengatakan, "Saya belum menemukan tablet yang sempurna. iPad bagus, tapi besar, enggak masuk di tas. Kalau Playbook lebih kecil, itu perfect. Sampai sekarang sih saya masih pakai Galaxy Tab karena masuk di tas kecil." Ia mengaku masih mempertimbangkan untuk membeli Playbook. Sampai sekarang, belum pasti kapan Playbook dluncurkan di Indonesia. Namun, menurut keterangan SPG stand Blackberry, Playbook akan diluncurkan sebulan atau dua bulan lagi. Bagaimana, berminat membelinya?
Menurutnya, Playbook belum sesuai yang diharapkan. "Kita kan mengharapkan kalau Blackberry itu BBM. Nah, kalau pakai Playbook ini kan harus punya BB juga. Jadi ya sama saja," ungkapnya. Komentar serupa diungkapkan Ahmad Fahmi. "Masa harus koneksi bluetooth dulu," cetusnya. Sementara, pengunjung lain bernama Berly K berkomentar tentang tampilan Playbook. "Kalau tampilannya memang bagus dan lebih tajam," katanya. Tapi, ia sedikit menyayangkan tentang sensitifitasnya. "Sensitifitasnya kurang. Tablet yang paling sensitif itu iPad," lanjutnya. Ferdi hingga kini masih setia menggunakan iPad-nya. Tentang Playbook, ia agak kurang meliriknya namun ia tertarik pada tablet keluaran Acer, Acer Iconia Tab A500. "Tadi saya liat Acer bisa dipakai buat USB. Tertarik juga sih kalau ada USB-nya," katanya. Sementara, Berly mengatakan, "Saya belum menemukan tablet yang sempurna. iPad bagus, tapi besar, enggak masuk di tas. Kalau Playbook lebih kecil, itu perfect. Sampai sekarang sih saya masih pakai Galaxy Tab karena masuk di tas kecil." Ia mengaku masih mempertimbangkan untuk membeli Playbook. Sampai sekarang, belum pasti kapan Playbook dluncurkan di Indonesia. Namun, menurut keterangan SPG stand Blackberry, Playbook akan diluncurkan sebulan atau dua bulan lagi. Bagaimana, berminat membelinya?
No comments:
Post a Comment