Saya percaya bahwa apa yang Anda telah membaca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membersihkan setiap ketidakpastian yang mungkin tetap.
RAMALLAH, KOMPAS.com - Partai Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendukung visi tentang pembentukan pemerintah persatuan sesuai dengan kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani dengan gerakan Hamas, Sabtu (11/6/2011). Juru bicara Fatah, Nabil Abu Rdineh, setelah pertemuan Komite Sentral Fatah yang diadakan di Ramallah dan dipimpin oleh Abbas menjelaskan, bahwa komite memperdebatkan pembentukan pemerintah dengan gerakan Hamas. Pada Selasa (14/6/2011), pemimpin dari dua kelompok yang saling bersaing itu akan menuju ke Kairo, Mesir, untuk menyepakati pembentukan pemerintah persatuan independen dan teknokrat, sesuai perjanjian rekonsiliasi Kairo yang ditandatangani pada 4 Mei. Seorang anggota komite, Jamal Mheisen mengatakan kepada Xinhua bahwa komite "mendukung visi umum tentang pembentukan pemerintah, namun belum memutuskan para menteri yang dicalonkan dan perdana menteri." Mheisen menolak untuk mengungkapkan nama-nama calon dalam pemerintahan baru yang pemerintahnya telah pilih. Namun, sumber di Fatah mengatakan kepada Xinhua bahwa Fatah telah memilih Salam Fayyad, Perdana Menteri pemerintah sementara. Hamas sebelumnya mengumumkan bahwa ia menentang usulan untuk menetapkan lagi Fayyad sebagai Perdana Menteri pemerintah teknokrat baru. Sumber mengatakan bahwa Fatah juga menominasikan Mohamed Mustafa, kepala Keuangan dan Investasi Palestina. Pertemuan Kairo itu merupakan pertemuan kedua pemimpin Hamas dan Fatah aejak mereka menandatangani perjanjian kesepakatan antar-rekonsiliasi di Kairo pada 4 Mei. Sementara itu, Abu Rdineh mengatakan bahwa komite juga memperdebatkan masa depan proses perdamaian yang macet dengan Israel, serta upaya masyarakat internasional untuk melanjutkan proses perdamaian itu.
RAMALLAH, KOMPAS.com - Partai Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendukung visi tentang pembentukan pemerintah persatuan sesuai dengan kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani dengan gerakan Hamas, Sabtu (11/6/2011). Juru bicara Fatah, Nabil Abu Rdineh, setelah pertemuan Komite Sentral Fatah yang diadakan di Ramallah dan dipimpin oleh Abbas menjelaskan, bahwa komite memperdebatkan pembentukan pemerintah dengan gerakan Hamas. Pada Selasa (14/6/2011), pemimpin dari dua kelompok yang saling bersaing itu akan menuju ke Kairo, Mesir, untuk menyepakati pembentukan pemerintah persatuan independen dan teknokrat, sesuai perjanjian rekonsiliasi Kairo yang ditandatangani pada 4 Mei. Seorang anggota komite, Jamal Mheisen mengatakan kepada Xinhua bahwa komite "mendukung visi umum tentang pembentukan pemerintah, namun belum memutuskan para menteri yang dicalonkan dan perdana menteri." Mheisen menolak untuk mengungkapkan nama-nama calon dalam pemerintahan baru yang pemerintahnya telah pilih. Namun, sumber di Fatah mengatakan kepada Xinhua bahwa Fatah telah memilih Salam Fayyad, Perdana Menteri pemerintah sementara. Hamas sebelumnya mengumumkan bahwa ia menentang usulan untuk menetapkan lagi Fayyad sebagai Perdana Menteri pemerintah teknokrat baru. Sumber mengatakan bahwa Fatah juga menominasikan Mohamed Mustafa, kepala Keuangan dan Investasi Palestina. Pertemuan Kairo itu merupakan pertemuan kedua pemimpin Hamas dan Fatah aejak mereka menandatangani perjanjian kesepakatan antar-rekonsiliasi di Kairo pada 4 Mei. Sementara itu, Abu Rdineh mengatakan bahwa komite juga memperdebatkan masa depan proses perdamaian yang macet dengan Israel, serta upaya masyarakat internasional untuk melanjutkan proses perdamaian itu.
No comments:
Post a Comment