Thursday, June 16, 2011

Dari Gion hingga Shinsaibashi

info mutakhir tentang
tidak selalu hal yang termudah untuk mencari. Untungnya, laporan ini mencakup
info terbaru yang tersedia.
OSAKA, KOMPAS.com - Menghabiskan petang hingga malam hari di seputaran Jepang barat, Anda bisa memilih sejumlah tempat yang mengasyikkan. Ada Gion di Kyoto, Ikuta Road di Kobe, atau Shinsaibashi di Osaka.

Selepas pulang kerja sekitar pukul 17.30 waktu setempat, warga Jepang, terutama anak-anak muda akan menghabiskan malam mereka di tempat-tempat keramaian tersebut. Bisa dengan makan, belanja, nonton, atau sekadar jalan-jalan dan nongkrong.

Jika Anda menyukai suasana Jepang tradisional yang kental, datanglah ke Gion. Berderet rumah-rumah tradisional Jepang -disebut machiya- disulap menjadi restoran yang menyajikan beragam hidangan. Ditemani geisha sambil minum teh dan mendengarkan musik tradisional membawa suasana hangat dan menyenangkan.

Jangan salah, distrik ini bukan kawasan "lampu merah". Para geisha menemani minum, bukan untuk urusan lain. Gion menjadi setting utama novel Memoirs of a Geisha karya Arthur Golden.

Untuk nuansa yang lebih modern, Anda bisa memilih Ikuta Road di Kobe. Sepanjang jalan itu, Anda akan menemui tempat makan, bar, tempat belanja, dan tempat nonton yang ramai. Toko-toko seperti Tokyu Hands menyediakan beragam barang buatan Jepang untuk kebutuhan sehari-hari maupun suvenir.

Saya percaya bahwa apa yang Anda telah membaca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membersihkan setiap ketidakpastian yang mungkin tetap.

Banyak restoran menyajikan masakan daging sapi Kobe yang sangat terkenal itu. Dengan harga kisaran 3.500 yen (Rp 350.000), Anda bisa menyantap steak nikmat kelas dunia.

Pilihan lain adalah kawasan Shinsaibashi di Osaka. Distrik ini merupakan surga belanja. Menjelang petang, sepanjang jalan di Shinsaibashi akan penuh dengan anak-anak muda yang berjalan berombongan sambil bercanda dan menenteng belanjaan.

Mulai dari toko-toko kecil hingga butik-butik terkenal berjejer di Shinsaibashi. Baju, sepatu, aksesoris, suvenir keramik atau kerajinan, bisa Anda dapatkan di tempat ini. Ingin mencicipi teh hijau khas Jepang, ada di tempat ini. Kue bolu khas Portugal, Castella, pun ada.

Di sepanjang jalan, penjual jajanan khas Osaka, takoyaki, berlomba menawarkan dagangannya. Bau harum takoyaki menyergap indera penciuman, berbaur dengan bau parfum dari toko-toko di sekitarnya.

Ada ikon Osaka, Glico Running Man, yang terdapat di salah satu sudut Shinsaibashi. Teddy, warga Indonesia yang telah 8 tahun tinggal di Osaka, menuturkan, berfoto dengan latar belakang Glico Running Man wajib dilakukan jika ingin dikatakan Anda pernah mengunjungi Osaka. "Itu ikonnya Osaka. Sini saya foto," ujarnya.

Jadi, silakan pilih dan nikmati malam yang menyenangkan di Jepang barat.

Apakah ada benar-benar ada informasi tentang
yang nonesensial? Kita semua melihat hal-hal dari sudut yang berbeda, sehingga sesuatu yang relatif tidak signifikan untuk yang satu akan sangat penting untuk yang lain.

No comments:

Post a Comment