PAGARALAM, KOMPAS.com " Harga bahan bakar minyak jenis premium (bensin) di Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, sejak terjadi kelangkaan beberapa hari terakhir di pengecer mencapai Rp 15.000 per liter. Di stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di Pagaralam, Senin (11/7/2011), menunjukkan antrean dan penumpukan kendaraan di tiga SPBU semakin parah hingga mencapai 3 kilometer sehingga berdampak di tingkat pedagang eceran jenis premium mencapai Rp 15.000 per liter. Tiga SPBU di Pagaralam, yaitu SPBU Simpang Manna, Kecamatan Dempo Selatan; SPBU di Perandonan, Kecamatan Pagaralam Utara; dan Karangdalo, Kecamatan Dempo Tengah, tidak mampu melayani kebutuhan masyarakat yang antre mendapatkan BBM itu. Jika fakta
Anda out-of-date, bagaimana yang mempengaruhi tindakan dan keputusan? Pastikan Anda tidak membiarkan slip
informasi penting oleh Anda.
"Ya, saat ini di tingkat pengecer, harga bensin sudah mencapai antara Rp 10.000-Rp 15.000 per liter," kata Lasman, warga Dusun Bandar, Kecamatan Dempo Selatan. Kenaikan harga BBM jenis premium, kata dia, sudah dua minggu sejak mulai terjadi kelangkaan di semua SPBU di Pagaralam. "Kami terkadang harus mengantre tiga hingga empat jam baru bisa mendapatkan BBM dan sering juga sudah lama menunggu ketika sampai giliran BBM sudah habis," ujar dia. Ia menyatakan, dalam kondisi normal, kalau melihat kondisi penduduk daerah ini dengan keberadaan tiga SPBU, seharusnya tidak akan terjadi kelangkaan meskipun terjadi pengurangan jatah BBM itu. Namun, ternyata banyak juga warga dari Kota Manna, Bengkulu Selatan, Curup, dan Kabupaten Empat Lawang justru membeli BBM itu di Pagaralam. Keadaan itu membuat persediaan BBM mengalami kekurangan karena beberapa daerah tersebut, selain tidak memiliki SPBU, jaraknya lebih dekat dengan Pagaralam.
"Ya, saat ini di tingkat pengecer, harga bensin sudah mencapai antara Rp 10.000-Rp 15.000 per liter," kata Lasman, warga Dusun Bandar, Kecamatan Dempo Selatan. Kenaikan harga BBM jenis premium, kata dia, sudah dua minggu sejak mulai terjadi kelangkaan di semua SPBU di Pagaralam. "Kami terkadang harus mengantre tiga hingga empat jam baru bisa mendapatkan BBM dan sering juga sudah lama menunggu ketika sampai giliran BBM sudah habis," ujar dia. Ia menyatakan, dalam kondisi normal, kalau melihat kondisi penduduk daerah ini dengan keberadaan tiga SPBU, seharusnya tidak akan terjadi kelangkaan meskipun terjadi pengurangan jatah BBM itu. Namun, ternyata banyak juga warga dari Kota Manna, Bengkulu Selatan, Curup, dan Kabupaten Empat Lawang justru membeli BBM itu di Pagaralam. Keadaan itu membuat persediaan BBM mengalami kekurangan karena beberapa daerah tersebut, selain tidak memiliki SPBU, jaraknya lebih dekat dengan Pagaralam.
No comments:
Post a Comment