Sunday, July 24, 2011

Emansipasi, Jangan Anggap Lemah Perempuan

Jika Anda memiliki minat bahkan melewati di topik
, maka Anda harus melihat pada informasi berikut. Artikel ini mencerahkan menyajikan beberapa berita terbaru tentang masalah
.
NUSA DUA, KOMPAS.com " Asumsi bahwa perempuan merupakan makhluk lemah harus segera dihilangkan. Asumsi ini justru memicu ketidakharmonisan dalam rumah tangga karena perempuan akan menuntut hak lebih dan melupakan tugas pokoknya sebagai perempuan.

Demikian disampaikan psikiater dari Universitas Udayana Bali Luh Ketut Suryani, Minggu (24/7/2011) di Bali. Ia menyampaikan hal itu dalam pertemuan informal antara Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Demokrasi dan Urusan Global Maria Otero dengan sejumlah tokoh perempuan di Bali.

Benar-benar ide yang baik untuk menyelidiki sedikit lebih dalam subjek
. Apa yang Anda pelajari dapat memberikan kepercayaan diri yang Anda butuhkan untuk usaha di daerah baru.

Menurut Suryani, asumsi bahwa perempuan makhluk lemah muncul ketika pengertian emansipasi versi Barat diterapkan, yaitu perempuan dan pria harus sama dalam semua hal. "Makna emansipasi yang cocok di Indonesia adalah seimbang dalam keharmonisan," kata dia.

Ketika menerapkan pola pemikiran emansipasi versi Barat, perempuan menuntut ingin lebih aktif dan fokus meningkatkan karier. Akibatnya, anak-anak tidak terurus dan muncul ketidakharmonisan dalam keluarga.

Kasus perceraian pun meningkat. Perempuan boleh menjadi pribadi yang aktif, tetapi perannya sebagai pengatur rumah tangga juga harus berjalan.

"Perempuan punya banyak tanggung jawab dan peran penting dalam mengatur hampir semua hal dalam rumah tangga. Banyak perempuan yang pintar mengatur rumah tangga juga sukses dalam bidang lain. Ini bukti bahwa perempuan tidak lemah," kata Suryani.

Jangan membatasi diri Anda sendiri dengan menolak untuk mempelajari rincian tentang
. Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah akan fokus pada apa yang penting.

No comments:

Post a Comment