MANCHESTER, KOMPAS.com - Defender Manchester City, Kolo Toure, mengaku yakin permainan bertahan timnya akan menghasilkan gelar juara Premier League musim ini. "The Citizens" baru-baru ini dikritik keras oleh sejumlah pengamat sepak bola dan pers di Inggris setelah menampilkan permainan bertahan ala "Catenaccio" ketika melawan Arsenal beberapa waktu lalu. Sejumlah kalangan menilai, permainan melawan Arsenal itu dianggap sebagai replika permainan mereka ketika melawan Manchester United pada awal musim ini. Saat itu, City hanya meninggalkan seorang Carlos Teves di depan sementara 10 pemain "The Citizens" lainnya hanya berkutat di lini tengah dan belakang. You can see that there's practical value in learning more about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. Can you think of ways to apply what's been covered so far?
Tidak terima klubnya disebut sebagai tim yang membosankan, Toure angkat bicara. Menurutnya, itu adalah salah satu taktik sepak bola dan semua tim berhak menggunakan taktik tersebut. "Kalian lihat ketika laga final Liga Champions antara Inter Milan melawan Bayern Muenchen? Jose Mourinho (kini pelatih Real Madrid, Red) menumpuk sembilan pemain belakang di lini pertahanan Inter. Mereka hanya menyisakan Samuel Eto'o dan Diego Milito di lini serang mereka. Hasilnya, mereka berhasil mengalahkan Bayern dan keluar sebagai juara. Aku pikir taktik itu sah-sah saja. Semua tim berhak menggunakannya," ujar saudara kandung Yaya Toure itu. Toure menambahkan, "Aku ingat ketika Chelsea datang melawan kami di Stadion Emirates (saat masih membela Arsenal, Red). Kami kembali melakukan taktik serupa dan hasilnya kami dapat mengalahkan mereka." "Sangat penting jika sebuah klub memiliki pertahanan yang kuat. Aku rasa kuncinya hanya satu jika suatu klub ingin meraih gelar, yaitu pertahanan. Seorang striker memang bisa memenangkan sebuah pertandingan, namun seorang pemain bertahanlah yang memberikan gelar," tuntasnya. (GL)
Tidak terima klubnya disebut sebagai tim yang membosankan, Toure angkat bicara. Menurutnya, itu adalah salah satu taktik sepak bola dan semua tim berhak menggunakan taktik tersebut. "Kalian lihat ketika laga final Liga Champions antara Inter Milan melawan Bayern Muenchen? Jose Mourinho (kini pelatih Real Madrid, Red) menumpuk sembilan pemain belakang di lini pertahanan Inter. Mereka hanya menyisakan Samuel Eto'o dan Diego Milito di lini serang mereka. Hasilnya, mereka berhasil mengalahkan Bayern dan keluar sebagai juara. Aku pikir taktik itu sah-sah saja. Semua tim berhak menggunakannya," ujar saudara kandung Yaya Toure itu. Toure menambahkan, "Aku ingat ketika Chelsea datang melawan kami di Stadion Emirates (saat masih membela Arsenal, Red). Kami kembali melakukan taktik serupa dan hasilnya kami dapat mengalahkan mereka." "Sangat penting jika sebuah klub memiliki pertahanan yang kuat. Aku rasa kuncinya hanya satu jika suatu klub ingin meraih gelar, yaitu pertahanan. Seorang striker memang bisa memenangkan sebuah pertandingan, namun seorang pemain bertahanlah yang memberikan gelar," tuntasnya. (GL)
No comments:
Post a Comment