JAKARTA, KOMPAS.com - Merasa dirugikan, pihak Carrefour melaporkan maraknya penipuan melalui undian berhadiah mengatasnamakan Carrefour ke polisi. Setidaknya 30 korban tertipu dengan nilai bervariasi. "Hari ini Pak Aji selaku Direktur Pemasaran melaporkan ke Bareskrim Polri terjadi banyak penipuan yang berkaitan dengan Carrefour, seolah-olah mengatasnamakan pegawai Carrefour," ucap Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jumat ( 28/1/2011 ). Anton mengatakan, para pelaku menggunakan modus lama yakni menghubungi korban melalui telepon maupun pesan singkat lalu memberitahukan telah memenangkan satu unit mobil. Pelaku lalu meminta korban menghubungi nomor tertentu. If you find yourself confused by what you've read to this point, don't despair. Everything should be crystal clear by the time you finish.
"Ketika dihubungi, mereka disuruh mentrasfer sejumlah uang, kalau tidak mobil dilelang. Tetapi setelah ditransfer, orangnya (pelaku) ngga ada, mobilnya juga ngga ada," jelas Anton. Sejak tahun 2005 , kata Anton, setidaknya 30 orang menjadi korban. Mereka mentransfer antara Rp 10 juta hingga Rp 25 juta, tergantung jenis mobil. "Kita akan memburu mereka," katanya.
"Ketika dihubungi, mereka disuruh mentrasfer sejumlah uang, kalau tidak mobil dilelang. Tetapi setelah ditransfer, orangnya (pelaku) ngga ada, mobilnya juga ngga ada," jelas Anton. Sejak tahun 2005 , kata Anton, setidaknya 30 orang menjadi korban. Mereka mentransfer antara Rp 10 juta hingga Rp 25 juta, tergantung jenis mobil. "Kita akan memburu mereka," katanya.
No comments:
Post a Comment