TIMIKA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua, tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4 miliar untuk menunjang pelayanan kesehatan gratis di setiap Puskesmas setempat. Kepala Dinas Kesehatan Mimika Erens Meokbun di Timika, Senin (31/1/2011) mengatakan, dana operasional pelayanan kesehatan gratis tahun ini menurun dari tahun sebelumnya yang dianggarkan sebesar Rp6 miliar. "Sejak 12 November 2009, pelayanan di semua Puskesmas di Mimika gratis. Pasien tidak dipungut biaya sepeserpun di luar pengurusan surat keterangan dokter," jelas Meokbun. Ia menjelaskan, Pemkab Mimika memprogramkan pembangunan Puskesmas Rawat Inap Plus di 12 ibu kota distrik untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang bermukim di wilayah pedalaman. Think about what you've read so far. Does it reinforce what you already know about mobil keluarga ideal terbaik indonesia? Or was there something completely new? What about the remaining paragraphs?
Salah satu Puskesmas Rawat Inap Plus yang sedang dibangun yaitu Puskesmas Kokonao di Distrik Mimika Barat yang diharapkan bisa beroperasi tahun 2012. "Ke depan diharapkan Puskesmas bisa menangani operasi ringan pasien sehingga akan dilengkapi dengan tenaga dokter," kata Meokbun. Ia mengatakan, kegiatan pelayanan kesehatan terutama di wilayah pedalaman Mimika selama tiga tahun terakhir sangat terbantu dengan adanya program Percepatan Pembangunan Kesehatan di Tanah Papua (P2KTP) atau "Save Papua" dari Kementerian Kesehatan. Program "Save Papua" merupakan pelayanan kesehatan paripurna yang meliputi pemeriksaan ibu hamil, pemberian makanan tambahan ibu dan anak, pemeriksaan malaria, TBC, pemeriksaan HI/AIDS, penyuluhan, pelatihan kader dan pelatihan perilaku hidup sehat. Program "Save Papua", katanya, menjangkau hingga daerah-daerah terpencil yang selama ini sulit disentuh oleh petugas kesehatan. Berkaitan dengan program tersebut, menurut Meokbun, tahun 2010 Pemkab Mimika mendapat alokasi dana dari pusat sebesar Rp4 miliar. Adapun tahun ini pencairan dananya masih dalam proses, sementara dari Pemkab Mimika dialokasikan dana pendukung program "Save Papua" tahun 2011 sebesar Rp1 miliar. Secara umum, kata Meokbun, selama 2010 Dinkes Mimika mendapat alokasi anggaran dari APBD Mimika sebesar Rp55 miliar yang digunakan untuk melaksanakan 14 program kerja.
Salah satu Puskesmas Rawat Inap Plus yang sedang dibangun yaitu Puskesmas Kokonao di Distrik Mimika Barat yang diharapkan bisa beroperasi tahun 2012. "Ke depan diharapkan Puskesmas bisa menangani operasi ringan pasien sehingga akan dilengkapi dengan tenaga dokter," kata Meokbun. Ia mengatakan, kegiatan pelayanan kesehatan terutama di wilayah pedalaman Mimika selama tiga tahun terakhir sangat terbantu dengan adanya program Percepatan Pembangunan Kesehatan di Tanah Papua (P2KTP) atau "Save Papua" dari Kementerian Kesehatan. Program "Save Papua" merupakan pelayanan kesehatan paripurna yang meliputi pemeriksaan ibu hamil, pemberian makanan tambahan ibu dan anak, pemeriksaan malaria, TBC, pemeriksaan HI/AIDS, penyuluhan, pelatihan kader dan pelatihan perilaku hidup sehat. Program "Save Papua", katanya, menjangkau hingga daerah-daerah terpencil yang selama ini sulit disentuh oleh petugas kesehatan. Berkaitan dengan program tersebut, menurut Meokbun, tahun 2010 Pemkab Mimika mendapat alokasi dana dari pusat sebesar Rp4 miliar. Adapun tahun ini pencairan dananya masih dalam proses, sementara dari Pemkab Mimika dialokasikan dana pendukung program "Save Papua" tahun 2011 sebesar Rp1 miliar. Secara umum, kata Meokbun, selama 2010 Dinkes Mimika mendapat alokasi anggaran dari APBD Mimika sebesar Rp55 miliar yang digunakan untuk melaksanakan 14 program kerja.
No comments:
Post a Comment