Tuesday, August 16, 2011

Harga Ikan Laut Membubung

Artikel berikut mencakup topik yang baru saja pindah ke tengah panggung - setidaknya tampaknya begitu. Jika Anda sudah berpikir Anda perlu tahu lebih banyak tentang hal itu, inilah kesempatan Anda.
SIDOARJO, KOMPAS.com-- Harga ikan laut di daerah Sidoarjo, Jawa Timur, terus membubung. Kenaikan harga ini diduga terkait dengan gelombang tinggi yang masih terjadi di sejumlah perairan di Jawa Timur.

Seperti terlihat di Pasar Larangan, pasar terbesar di Sidoarjo, harga ikan tongkol yang biasanya Rp 18.000 per kg, naik menjadi Rp 25.000 per kg , cumi-cumi yang biasanya Rp 26.000 per kg menjadi Rp 35.000 per kg, ikan kakap naik dari Rp 27.000 per kg menjadi Rp 45.000 per kg,ikan tengiri dari Rp 34.000 per kg menjadi Rp 52.000 per kg.

Selain harga membubung, jumlah ikan yang dijual di pasar pun sedikit. Misalnya ikan tengiri, dalam dua hari ini benar-benar kosong. Padahal peminat ikan ini cukup banyak untuk bahan empek-empek.

Membubungnya harga ikan laut, membuat sebagian konsumen berpindah ke ikan tambak atau ikan sungai karena harganya relatif stabil, kecuali udang tambak. Udang tambak naik dari Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 55.000 per kilogram. Untuk udang lautkenaikan harganya jauh lebih tinggi. "Saya tidak berani jualan udang lautkarena bisa tidak laku,"kata Roni, pedagang ikan.

Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan membaca sedikit lebih, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.

Ikan sungai atau tambak yang relatif stabil antara lain bandeng masih Rp 27.000 per kg, mujair Rp 16.000 - Rp 18.0 00 per kg, ikan lele Rp 16.000 per kg.

Sidoarjo merupakan daerah produksi ikan laut maupun ikan tambak dan sungai. Untuk ikan laut ditangkap di perairan Selatan Madura. Sedang tambak terdapat ratusan ribu hektar.    

 

 

 

 

Apakah ada benar-benar ada informasi tentang
yang nonesensial? Kita semua melihat hal-hal dari sudut yang berbeda, sehingga sesuatu yang relatif tidak signifikan untuk yang satu akan sangat penting untuk yang lain.

No comments:

Post a Comment