Monday, August 29, 2011

Gunung Anak Ranakah Status Jadi Waspada

Jalan terbaik tindakan untuk mengambil kadang-kadang tidak jelas sampai Anda telah terdaftar dan dianggap alternatif Anda. Paragraf berikut ini akan membantu petunjuk Anda ke apa yang para ahli pikir signifikan.
MANGGARAI, KOMPAS.com " Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menaikkan status Gunung Api Anak Ranakah di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dari aktif normal (Level I) ke Waspada (Level II).

"Berdasarkan perkembangan aktivitas gunung api itu yang meningkat, dinaikkan statusnya dari aktif normal ke Waspada," kata Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api PVMBG, Hendrasto, kepada ANTARA di Bandung, Senin (29/8/2011).

Peningkatan status gunung api itu dilakukan sejak Jumat (26/8) lalu, dan hingga saat ini kondisinya masih terus dipantau. Sementara itu, masyarakat diimbau untuk tidak mendekat ke kawah aktif Gunung Api Anak Ranakah itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Masyarakat jangan terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya, dan terus berkoordinasi dengan Posko PVMBG serta Satlak PBA setempat," kata Hendrasto.

Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Dan topik
tidak terkecuali. Jauhkan membaca untuk mendapatkan berita lebih segar tentang
.

Pos Pengamatan Gunung Anak Ranakah terletak di Desa Landu, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai. Sementara itu potensi bahaya gunung api itu adalah volume kubah lava yang semakin membesar sangat rentan terhadap gangguan akibat gravitasi maupun tekanan dari gunung api itu, sehingga sering terlihat ada longsoran dari kubah lava yang berpotensi awan panas.

Berdasarkan data PVMBG pada letusan terakhir 11 Januari 1988, ketinggian asap mencapai sekitar 8.000 meter yang disertai luncuran aliran awan panas yang mengarah ke Wae Reno dan Wae Teko di sebelah utara gunung api itu.

Gunung Anak Ranakah terletak di lereng utara dan merupakan kubah kawah lava termuda dari rangkaian kubah lava berjejer di sekitar Kaldera Pocok Leok.

Aktivitas pertama gunung api itu pada 28 Desember 1987 berupa letusan freatik, kemudian disusul pada 11 Desember 1988 dengan letusan besar yang diikuti luncuran awan panas.

PVMBG menyebutkan, periode letusan gunung api muda itu belum diketahui karena letusan pertamanya pada 1987 dan hingga saat ini belum ada letusan lagi. Aktivitas terakhir gunung api itu memunculkan kubah lava.

Sementara itu, lima gunung api di Indonesia saat ini mendapat pengawasan intensif dari tim PVMBG dengan status siaga yakni Gunung Soputan, Papandayan, Karangetang, Lokon, dan Gunung Ibu. Sementara itu 13 gunung api lainnya berstatus Waspada atau Level II, yakni Gunung Marapi, Bromo, Dieng, Gamkonora, Merapi, Sinabung, Talang, Kerinci, Krakatau, Semeru, Sangeangapi, Gamalama, dan Gunung Dukono.

Jangan membatasi diri Anda sendiri dengan menolak untuk mempelajari rincian tentang
. Semakin banyak Anda tahu, semakin mudah akan fokus pada apa yang penting.

No comments:

Post a Comment