Tuesday, February 8, 2011

"Sleepwalking" Karena Faktor Keturunan

Would you like to find out what those-in-the-know have to say about mobil keluarga ideal terbaik indonesia? The information in the article below comes straight from well-informed experts with special knowledge about mobil keluarga ideal terbaik indonesia.
JAKARTA, KOMPAS.com - Pernah mendengar istilah "sleepwalking"? Ya.. ini adalah suatu fenomena ketika seseorang berjalan sambil tertidur.  Sleepwalking yang dikenal juga dengan istilah somnambulism, bisa saja dialami di semua usia, tetapi biasanya lebih sering terjadi pada usia muda.

Bagi kebanyakan orang, fenomena ini menjadi sesuatu hal yang memalukan, tetapi juga sekaligus bisa membahayakan. Belum banyak yang dapat diungkap dari fenomena aneh ini. Tetapi ada sjumlah faktor yang memicu timbulnya sleepwalking seperti kelelahan, tingkat stres, gelisah dan rasa sakit.

Kasus gangguan tidur berjalan terkadang juga berkaitan dengan pengobatan atau kondisi kesehatan lainnya seperti detak jantung tidak normal (aritmia), berhentinya napas saat tidur (obstructive sleep apnea) atau gangguan akibat trauma dan kepanikan.

Pada beberapa kasus lain, konsumsi alkohol dan obat-obat tertentu seperti antibiotik, antihistamin, sedatif dan pil tidur juga diyakini dapat memicu sleepwalking.

Once you begin to move beyond basic background information, you begin to realize that there's more to mobil keluarga ideal terbaik indonesia than you may have first thought.

Dalam riset terbaru, para ahli telah menemukan satu hal penting di balik fenomena sleepwalking. Hasil penelitian terhadap empat generasi menunjukkan bahwa fenomena ini bisa jadi karena dipengaruhi oleh faktor keturunan.

Tim peneliti dari Washington University memantau empat generasi keluarga yang mana 9 dari 22 anggota mereka mengidap sleepwalking.  Setelah melakukan analisa DNA menggunakan sampel air liur, peneliti menemukan bahwa seluruh pengidap sleepwalking memiliki kecacatan pada kromosom 20, yang bisa diturunkan pada generasi berikutnya.

Menurut peneliti, dengan hanya memiliki satu salinan dari DNA yang tidak sempurna tersebut, seseorang dipastikan mengalami gangguan sleepwalking. Orang tua yang membawa gen ini, memiliki peluang 50-50 untuk menurunkannya pada anak mereka.

"Ada kemungkinan beberap jenis gen juga terlibat. Apa yang kami temukan adalah lokasi genetik pertama sleepwalking. Kami belum mengetahui gen-gen mana saja yang berkaitan dengan kromosom 20 yang bertanggung jawab. Hingga kami menemukan gen, kita takkan tahu apakah ini berlaku untuk beberapa keluarga saja atau keluaraga besar pengidap sleepwalking. Dengan menemukan gen-gen ini, tentunya membantu menemukan cara pengobatan gangguan ini," ungkap Dr Christina Gurnett, pemimpin riset dari Washington University.

Sleepwalking diperkirakan dialami satu di antara 10 anak, dari satu di antara  50 orang dewasa. Jika seseorang mengalami kondisi ini pada malam hari, bagian primitif dari otaknya yakni batang otak menjadi aktif, sedangkan bagian otak yang mengendalikan kesadaran justru tidak aktif.

Alhasil, dalam kondisi tertidur mereka bisa duduk, berjalan-jalan dan  bahkan menyelesaikan pekerjaan yang cukup rumit. Dalam kondisi tertidur, mereka dapat melakukan hal-hal yang sifatnya biasa, tetapi tak jarang pula ada yang menjadi 'liar' sehingga mencederai orang lain atau bahkan tertabrak di jalan raya.

Knowing enough about mobil keluarga ideal terbaik indonesia to make solid, informed choices cuts down on the fear factor. If you apply what you've just learned about mobil keluarga ideal terbaik indonesia, you should have nothing to worry about.

No comments:

Post a Comment