Saturday, February 5, 2011

Festival Seni Budaya Buddhis di Mal

This article explains a few things about mobil keluarga ideal terbaik indonesia, and if you're interested, then this is worth reading, because you can never tell what you don't know.
KOMPAS.com - Replika Candi Borobudur menyambut saya saat memasuki areal Festival Seni Budaya Buddhis. Pengunjung dibawa menelusuri lorong berupa relief Candi Borobudur. Di lorong berikutnya tampak beberapa pengunjung asyik melihat 45 diorama yang menceritakan riwayat Buddha Gautama. Di areal seluas 4.000 meter persegi tersebut dibagi dalam beberapa ruangan pameran.

Festival Seni Budaya Buddhis telah berlangsung sejak 26 Januari 2011 yang lalu hingga 20 Februari 2011. Acara ini diselenggarakan oleh Buddhist Education Centre Indonesia dan Komunitas Umat Buddha. Anda bisa mengunjungi festival tersebut di Mall of Indonesia, Jakarta. Walaupun kental dengan nuansa Buddha, masyarakat umum pun bisa melihat pameran tersebut.

"Festival Seni Budaya Buddhis bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat umum dan umat Buddha sendiri, agama Buddha sesungguhnya seperti apa supaya tidak salah pandang," jelas Ketua Panitia Hidajat Halim. Karena itulah, pihak panitia memutuskan mengadakan acara di mal karena pameran merupakan lintas agama dan terbuka untuk umum.

"Ini bukan hanya tentang ajaran agama. Tapi ada mengenai sejarah, budaya, nilai kebaikan, karena banyak ajaran universal," ungkapnya.

Festival ini memang ibarat wisata religi, wisata budaya, dan wisata sejarah yang berpadu jadi satu. Cukup dengan membayar tiket masuk Rp 10.000, pengunjung bisa menjelajahi seluk-beluk mengenai Buddha. Tak hanya itu, pengunjung juga mendapatkan buku panduan yang informatif.

Lorong dengan 45 diorama menampilkan perjalanan Sang Buddha Gautama mulai dari kehidupan lampau, kelahiran, pencerahan, wafat, hingga masa setelah wafatnya Sang Buddha. Tak perlu bingung karena di setiap diorama terdapat penjelasan, sehingga pengunjung dengan mudah dapat mengikuti alur riwayat hidup Sang Buddha.

Selain diorama, salah satu daya tarik festival ini adalah koleksi kitab suci Tipitaka dari berbagai bahasa. Tipitaka tersebut ada yang berbahasa Sri Lanka, Tibet, hingga Inggris. Beberapa bahkan ditulis dalam daun lontar. Tipitaka memuat 84.000 ajaran dari Sang Buddha. Tak heran, di ruang sejarah tersebut, Tipitaka memenuhi satu lemari buku. Uniknya sebelum memasuki ruang sejarah, pengunjung harus melewati miniatur Candi Pawon.

Di ruang sejarah, terdapat miniatur tempat-tempat bersejarah di India yang berhubungan dengan Sang Buddha. Seperti tempat kelahiran Sang Buddha yaitu Taman Lumbini, tempat Sang Buddha mencapai pencerahan di Bodhagaya, tempat Sang Buddha memberikan ajaran pertama yaitu Taman Rusa Isipathana, dan tempat Sang Buddha parinibanna (wafat) di Kushinara. Selain itu, pengunjung juga dapat menonton film dokumenter mengenai Sang Buddha.

Setelah melewati ruang sejarah, pengunjung kemudian memasuki ruang yang menampilkan Taman Rusa Isipatana dengan Rupang Buddha sedang membabarkan Dhamma kepada lima orang murid pertama. Di sebelahnya tampat miniatur Tugu Ashoka. Ashoka merupakan salah satu kerajaan terbesar yang pernah ada di dunia. Raja Ashoka mulanya adalah sosok yang kejam. Namun ia sadar dan menjadi pelindung Buddha Dharma setelah mengenal ajaran tersebut.

Once you begin to move beyond basic background information, you begin to realize that there's more to mobil keluarga ideal terbaik indonesia than you may have first thought.

Tugu tersebut ia dirikan sebagai pengingat agar rakyat saling menghormati. Sebuah tulisan nan bijak pun terpatri di tugu, "Barang siapa menghina agama orang lain, sesungguhnya dia menghina agamanya sendiri".

Ruangan berikutnya penuh dengan intisari ajaran Buddha. Ajaran yang ditampilkan merupakan ajaran awal ketika Buddha Gautama membabarkan Dhamma kepada lima orang murid pertamanya. Kemudian, pengunjung akan dibawa melihat ruang budaya dan ritual. Di sini, Anda bisa melihat berbagai macam alkulturasi budaya dan implementasinya dalam ritual. Perbedaan budaya bisa terlihat pada Buddha Rupang, jubah bhikku, dan kegiatan ritual.

Ruangan yang menarik perhatian saya adalah Ruang Puja Relik dan Meditasi. Saat parinibanna, sisa jasad Sang Buddha Gautama dibakar dan menyisakan butiran kristal. Kristal inilah yang disebut dengan relik dan tersebar ke berbagai negara di dunia. Konon menurut cerita Hidajat, di Candi Borobudur bersemayam relik tersebut. Namun saat dicari, relik tersebut tidak ada. "Entah memang hilang atau dicuri," ceritanya.

Hidajat sendiri berhasil mengumpulkan beberapa relik Sang Buddha dan murid-muridnya. Sebagian bisa Anda lihat di Ruang Puja Relik dan Meditasi. Ia memperoleh relik-relik tersebut dari beberapa bhikku di Thailand, Birma, dan Kamboja. Hidajat pun kemudian memperlihatkan beberapa rupa relik, mulai dari darah Sang Buddha, bagian otak, tulang, hingga jantung.

Boleh percaya atau tidak, tapi relik ini bisa menghilang jika penyimpannya tidak benar dalam menjalankan ajaran. Sebaliknya, kristal bisa bertambah jika penyimpannya taat menjalankan ajaran.

"Awalnya saya dapat dari teman 2 butir kristal. Saya dengar katanya kalau gak bener bisa hilang. Saya jadi rajin meditasi, baca kitab, dan lainnya. Dalam 4 bulan jadi 20 lebih butir. Lalu 5 bulan jadi 500 lebih," ungkap Hidajat.

Saat Anda mampir ke ruangan ini jangan lupa untuk menanggalkan sepatu karena ruangan ini berfungsi sebagai tempat meditasi. Selain itu, Hidajat dengan senang hati akan menjelaskan bagian tubuh mana dari Sang Buddha dari setiap relik yang ditempatkan di altar.

Banyak pengunjung juga tertarik dengan gambaran alam neraka. Pameran tersebut juga menampilkan stand berbagai komunitas Buddhis yang ada di Indonesia. Salah satu yang menjadi ikon pameran tersebut adalah Buddharupang Berbaring sepanjang 25 meter.

"Ini terbuat dari fiber glass sepanjang 25 meter. Tingginya 6 hampir 7 meter dan lebar 1,2 meter," jelas Hidajat.

Buddharupang Berbaring merupakan gambaran posisi Sang Buddha saat parinibanna. Di tahun 2008, Buddharupang ini pernah mendapatkan penghargaan MURI. Pengunjung dapat menyalakan lilin dan meletakkannya di depan Buddharupang. Persembahan dengan menyalakan lilin ini merupakan kesempatan menyatakan tekad untuk mencapai kebahagiaan tertinggi. Saat saya berkunjung, tampak beberapa lilin menyala berderet di depan Buddharupang.

Menurut Hidajat, di hari biasa memang cenderung sepi namun di akhir pekan pengunjung yang datang bisa 3.000 lebih. Tak jarang turis asing tampak tertarik melihat pameran. Untung saja sebagian besar materi pameran ditulis dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

You can't predict when knowing something extra about mobil keluarga ideal terbaik indonesia will come in handy. If you learned anything new about mobil keluarga ideal terbaik indonesia in this article, you should file the article where you can find it again.

No comments:

Post a Comment