MERAUKE, KOMPAS.com " Warga Tanah Merah, Boven Digoel, Papua, mengeluhkan stok bahan bakar minyak jenis premium yang sering kali kosong sehingga menyulitkan warga. Otis Kapisa (29), warga Tanah Merah, Senin (3/10/2011), mengatakan, hanya dalam 2-3 hari setelah diisi, SPBU langsung kosong. Warga terpaksa membeli bensin eceran yang harganya jauh di atas harga resmi, mencapai Rp 10.000 per liter. Sebagian besar informasi ini berasal langsung dari pro
. Hati-hati membaca untuk mengakhiri hampir menjamin bahwa Anda akan tahu apa yang mereka ketahui.
"Di sini cuma ada dua SPBU, keduanya cepat habis. Bisa sampai seminggu kosong," ujarnya. Ia mengatakan, saat bensin atau solar di SPBU ada, banyak yang membeli dengan mobil atau motor, tetapi kemudian disedot lagi untuk dijual eceran. "Mungkin kalau tidak dibeli untuk dijual eceran, bensin di SPBU tidak akan cepat habis," ungkapnya. Beberapa sopir angkutan kota juga mengeluhkan minimnya stok BBM di Tanah Merah yang mengakibatkan operasional mereka tidak maksimal. Bila tidak mendapat BBM terpaksa sopir angkot tidak mengoperasikan angkutan mereka.
"Di sini cuma ada dua SPBU, keduanya cepat habis. Bisa sampai seminggu kosong," ujarnya. Ia mengatakan, saat bensin atau solar di SPBU ada, banyak yang membeli dengan mobil atau motor, tetapi kemudian disedot lagi untuk dijual eceran. "Mungkin kalau tidak dibeli untuk dijual eceran, bensin di SPBU tidak akan cepat habis," ungkapnya. Beberapa sopir angkutan kota juga mengeluhkan minimnya stok BBM di Tanah Merah yang mengakibatkan operasional mereka tidak maksimal. Bila tidak mendapat BBM terpaksa sopir angkot tidak mengoperasikan angkutan mereka.
No comments:
Post a Comment